27 Januari 2021, 12.00 WIB | Editor : Riris Hanivah
SUKOHARJO-NEWS.ID-
Mencoba peruntungan budidaya jamur tiram untuk meningkatkan ekonomi dimasa
sulit pandemi covid-19. Dari banyaknya usaha dan budidaya mungkin anda tertarik
dengan usaha budidaya jamur tiram milik IH warga desa Kelurahan Manisharjo,
Bendosari, Sukoharjo. IH memulai usahanya ± 5 tahun lamanya, usaha itu ia
teruskan sampai sekarang dimasa pandemi covid – 19 ini.
IH
mengatakan suka duka selama budidaya jamur tiram adalah pernah gagal karena
jamurnya terkena penyakit dimakan ulat yang mengakibatkan dirinya gagal panen.
IH juga mengatakan kendala budidaya jamur tiram adalah susahnya mencari bahan
baku berupa : serbuk gergaji kayu, katul, serta modal dan tenaga kerja. “Suka
dukanya ya gagal karena penyakitnya krepes, ulat, miselium, gitu kadang juga kesulitan
bahan baku gergaji katul kadang susah modal, tenaga kerja tidak setiap hari ada
atau hanya sebisanya bantu” Tutur IH selaku pemilik usaha budidaya jamur tiram(
Rabu/27/01/21).
Untuk
pemasaran IH mengatakan menyetorkannya ke warung-warung makanan seperti warung
mi ayam jamur serta, dijual melalui via pesanan (datang ke rumah), dan juga dititipkan
ke tukang sayur. Untuk permintaan warung mi ayam sendiri biasanya sehari
sekitar 30 kg. Kalo untuk harga perkilo
pengepul sekitar 11.000/kg dan konsumen 12.000/kg.
Namun
selama pandemi covid-19 ini terjadi penurunan tapi tidak terlalu signifikan. IH
mengatakan selam pandemi produksi dikurangi jadi pengaruhnya ke modal tidak
terlalu besar “Permintaan ya tetap ada tapi untuk warung memang berkurang banyak.
Dulu tiap hari bisa rutin 10 kg sing warung mi ayam itu kemarin 2 hari sekali
baru 10 kg. Tapi untuk bakul sayur ya tetap berjalan” Tutur IH selaku pemilik
usaha budidaya jamur tiram( Rabu/27/01/21).
“Untuk
kalkulasi keuntungan kalau biaya produksi satu log ( media tanam jamur tiram)
itu ± 1000 jadi kalau dijual log nya
saja per bijian 2000. Tapi untuk jamur kalau dijual 1 log itu bisa 4000-5000.
Kalau log normal itu bisa 3x – 4x lipat dari biaya produksi. Jadi keuntungan
satu lognya bisa sekitar 4000 itu kalau produksi sendiri. Tetapi kalau beli log
50 % dari 2000 dijual jadi 4000 gitu kalau lognya beli dengan skala 4 bulan.
Jadi keuntungan 3x lipat itu diperoleh setelah 3-4 bulan panen. Jadi panennya
sekali dipetik itu pertama baru balik modal , panen ke 2 itu keuntungan, panen
ke 3 dan seterusnya sampai lognya sudah tidak produktif lagi. Karena apabila
log itu normal sempurna itu bisa 3x-4x panen. Insyaallah keuntungan ada dan
yang penting distribusi pemasaran terus ada” Tutur IH selaku pemilik usaha
budidaya jamur tiram( Rabu/27/01/21). (Newsid/RH)
Comments
Post a Comment